banner 728x250

Anggaran 27 miliar lebih Untuk Atasi Stunting, Hasilnya Tidak Maksimal

banner 120x600

Tajuk Papua.id,Sentani – Pemerintah Kabupaten Jayapura menganggarkan 27.418.101.463 (dua puluh tujuh miliar empat ratus delapan belas juta seratus satu ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah) pada tahun 2024 yang bersumber dari dana DAU, DAK, dan Otsus.

Hal ini disampaikan sekretaris Bappeda Kabupaten Jayapura, Lukman dalam laporannya pada acara Rakor Penurunan Stunting di Aula Lantai II Kantor Bupati , Kamis 31 Oktober 2024.

Peserta dalam kegiatan ini merupakan pimpinan OPD, kepala Distrik dan Lembaga Non pemerintah lainnya.

Dijelaskan, berdasarkan data dinas kesehatan Juni-Agustus tahun 2024 terdapat 1006 anak yang mengalami stunting di Kabupaten Jayapura.

Sementara itu dari hasil aksi konvergensi stunting kabupaten Jayapura tahun 2023 berdasarkan E-PPGM 12,3 persen (di bawah target nasional)

“Kami berharap tahun 2024 bisa turun di angka 10 hingga 9 persen,”kata Lukman.

E-PPGM adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan data Stunting

Berdasarkan hasil dari kegiatan aksi 5-7 Maret 2024 yakni identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program dan kendala dalam pelaksanaan integrasi pada 10 distrik dan 25 kampung.

“Dari 8 aksi yang dilaksanakan telah dilakukan sampai aksi ke 7 pada tanggal 20 September 2024,”kata Lukman.

PJ bupati Jayapura Semuel Siriwa mengaku seharusnya dengan Anggaran yang besar capaian juga tinggi. Bahkan dalam sambutannya dia mempertanyakan angka capaian yang disampaikan tidak sama dengan data yang diperoleh.

“rasa-rasanya ada satu beban yang perlu kita selesaikan. Berdasarkan data yang saya dapatkan terakhir, angka jumlah kasus prevalensi kasus dari 15,25 persen pada bulan agustus turun menjadi 12,38 persen. Dengan sasaran balita yang ditimbang 6225 jiwa. Angka ini emang benar adanya atau seperti apa,”tanya PJ Semuel Siriwa.

Dia berharap manajemen data terkait 8 aksi konvergensi pencegahan stunting yang benar-benar dilakukan,”apakah angka ini benar dan bisa kita yakini dengan sistem manajemen data.”cetus Siriwa.

PJ juga mempertanyakan dengan alokasi dana begitu besar apakah pada 25 kampung yang menjadi fokus benar-benar dilakukan,”ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *