Tajuk Papua.id, Sentani – Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Macklarimboen,
menyerukan bagi pemilik hutan sagu untuk menjaga dan merawat untuk keberlangsungan hidup anak cucu kedepan. Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Festival Colo Sagu 26/06/2023 lalu.
“Kita bicara budidaya pelestarian hutan dan pohon sagu, besar harapan kami yang hanya numpang bekerja di tanah Kenambay Umbay ini, para pemilik tanah seruan kami mari kita jaga hutan sagu itu. Tanah itu boleh berganti pemiliknya jangan ganti dengan yang lain kalau itu punya sagu, cukup Cycloop saja yang dialihfungsikan jangan dusun sagu yang akan berkurang untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam,” Imbuhnya.
Ia menjelaskan, terdapat 39 varian sagu yang terbesar di dunia yang ada di Papua hilang karena tidak menjaganya.” Ini kekayaan yang paling besar yang kita miliki untuk kehidupan anak cucu kita kedepan,” ujarnya.
Menurut Kapolres, untuk menjaga eksistensi dalam pelestarian hutan sagu ke depan diperlukan kolaborasi semua pihak baik pemerintah, swasta, BUMN,BUMD dan juga masyarakat sebagai pemilik hutan sagu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak hotel yang telah menyajikan menu bahan sagu. Besar harapan kami kalau bisa pihak penerbangan baik antar kota di dalam tanah Papua untuk menyediakan sagu bakar dalam pesawat untuk menjaga eksistensi, menjaga identitas kita dalam pelestarian sagu,” ungkapnya.
Ia pun menjelaskan alasannya yang getol mengkampanyekan pagan sagu dalam rangka Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke 77 untuk dipersembahkan kepada Sagu dan kepada mama-mama yang tetap bertahan pada asap api di tungku untuk bakar sagu.
Selain itu kata Kapolres, sesuai dengan program pemerintah dalam mengangkat pangan lokal di daerah masing-masing, Kabupaten Jayapura mendapat luasan 200 hektar untuk revitalisasi hutan sagu.
“Kedepan revitalisasi sagu terus digelorakan agar kawasan sagu tidak berkurang,” ungkapnya.
