Tajuk Papua.Id, Sentani – Pemuda adat Se Nusantara melakukan aksi tutup mulut menggunakan lakban hitam dan walk out pada pleno hari ketiga dalam Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke VI lantaran usulan untuk penambahan pasal 16 ayat 2 terkait anggota Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (DAMANAS) tidak dipenuhi.
Sejak hari pertama sidang pleno terlihat cukup alot pada saat pembahasan pasal demi pasal peraturan yang dibahas. Puncak dari aksi protes tersebut melakukan aksi tutup mulut dari pemuda karena permintaan dan usulan mereka tidak dipenuhi.
Kronologis terjadinya aksi tutup mulut saat para pemuda adat meminta penambahan klausul pada poin dalam pasal 16 ayat 2, yang isinya yakni keanggotaan DAMANAS harus ditambah tiga orang utusan setiap daerah laki-laki dan perempuan yang dipilih oleh region masing-masing.
“Permintaan dari teman-teman pemuda adat nusantara untuk menambah keterwakilan DAMANAS itu dari unsur pemuda adat, karena kita melihat bahwa kerja DAMANNAS itu berat sehingga dengan adanya penambahan porsi dari unsur adat akan membantu Damanas lain untuk bekerja dan melihat kerja Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) setiap region,” ujar Ketua Umum Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), Michelin Sallata.
Menurut Michelin Sallata DAMANNAS merupakan dewan pengawas dan pengontrol pekerjaan eksekutif yaitu sekjen AMAN juga PB AMAN secara umum.
“Nanti kalau DAMANAS dipilih harapan kami ada pemuda adat didalamnya jika kami mampu bertaruh di region, karena Itulah kenapa kita minta penambahan porsi utusan,” tutupnya.MC KMAN)