banner 728x250

Paulus Waterpauw, Sang Jenderal Yang Rindu Perubahan

banner 120x600

Tajuk Papua.id, Sentani – Bakal Calon Gubernur Papua, Komjen (Purn) Paulus Waterpauw menyatakan keinginan ada perubahan kesejahteraan di Papua.

 Hal ini disampaikan kepada wartawan usai mendaftar secara resmi di DPW Partai Nasdem di Sentani, Selasa 07/05/04.

Menurut Paulus Waterpauw, Papua saat ini butuh perubahan,” kerinduan saya sebagai anak Papua tentu ingin membawa perubahan,”ungkap Jenderal Bintang tiga ini.

Menurut mantan Kapolda Papua ini,  Papua sangat potensial dari berbagai segi namun perlu dilihat secara jeli karena yang sering terjadi adalah pejabat menunggu kebijakan pusat.

“Kita perlu melihat dengan baik setiap persoalan yang terjadi ditengah masyarakat dan setiap persoalan itu harus dijawab.”ungkap PW.

Menurut mantan Kapolda Papua Barat ini untuk membangun Papua lebih cepat harus membenahi penyelenggara 

“Penyelenggara negara harus memiliki jiwa pancasilais, yang betul-betul menjalankan lima sila Pancasila dengan benar tidak mementingkan diri, berpikir untuk rakyat dan mengabdi untuk rakyat,” ungkapnya.

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat Papua  untuk menentukan pilihan, siapa yang dianggap cocok memimpin Papua.

“Kita semua saudara, hanya berbeda bendera partai yang mengusung tetapi prinsipnya kita membangun Papua secara  bersama,” ujarnya.

Salah satu tokoh Tabi, Aris Kreutha mengungkapkan Paulus Waterpauw merupakan salah satu tokoh Papua terbaik karena berpengalaman dalam dunia kepolisian  dan juga dalam birokrat pernah menjabat PJ Gubernur Papua Barat.

Dengan melihat kondisi Papua saat ini, kata Kreutha membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan berani

“Persoalan utama rakyat Papua saat ini adalah rasa aman dan kondusif,”ungkap Aris

Selain itu banyak persoalan di Papua yang tidak terselesaikan sampai dengan saat ini baik dalam bidang pendisikan, kesehatan dan juga persoalan ekonomi

“Semua bakal calon yang muncul saat ini baik dan punya potensi tetapi Paulus Waterpauw merupakan pilihan terbaik untuk kemajuan Papua dengan bermodalkan pengalaman baik di kepolisian maupun sebagai birokrat.”jelasnya.

Ketika ditanya terkait isuh Tabi Saireri yang berkembang di kalangan masyarakat menurut Aris, pemekaran provinsi merupakan pemekaran arbitrase bukan pemekaran soal sosial budaya Papua,

“Undang-Undang Otsus berbicara gubernur dan wakil gubernur Papua harus orang asli Papua yang rambut keriting, kulit hitam dan ras Melanesia tidak ada  tambahan lain, jadi seluruh OAP punya hak yang sama untuk mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur di provinsi Papua,”tegas Kreutha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *