banner 728x250

Badan Pengurus YPPK Fransiskus Asisi Gelar Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka.

banner 120x600

Tajuk Papua.Id, Keerom – Bandan Pengurus YPPK Fransiskus Asisi menggelar Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pelatihan Aplikasi Akses bagi Kepala Sekolah, Guru, Bendahara dan Operator Dapodik di lingkungan YPPK Kabupaten Keerom. Pelatihan ini digelar di Aula SMA YPPK Tegasa Kabupaten Keerom 12-15 Juli 2023 lalu.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam pembelajaran, terciptanya kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar dan sekolah memiliki tenaga operator Dapodik yang paham terhadap tugasnya.

Materi pelatihan berupa Kebijakan Kurikulum, Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru, Struktur Kurikulum Merdeka, KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan), Capaian Pembelajaran, Merancang Pembelajaran (Menyusun TP dan ATP), Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada Kepala Sekolah, guru dan pegawai TU di Lingkungan YPPK FA Kabupaten Keerom.

Sedangkan  narasumber yang dihadirkan yakni  Koordinator Pengawas di Kota Jayapura yang juga merupakan  pelatih ahli kurikulum Merdeka, Sutiyono S.Pd. selain itu ada juga Narasumber lainnya  yakni Yohanes Serakurin, Yanti Palanda, Marlin Skolastika Madulu.

Ketua Badan Pengurus YPPK Fransiskus Asisi Veronica Indiastuti, S.Pd., M.Pd mengakui pendidikan saat ini selalu berubah seiring perkembangan zaman dan kebutuhan, untuk itu kemampuan guru-guru juga perlu ditingkatkan.

Diakui,  selama dua tahun terakhir di Indonesia bahkan di dunia  dilanda Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan aktivitas pembelajaran tidak berkembang. Untuk itu sekolah atau guru-guru harus mengejar ketertinggalan.

“Berdasarkan kajian para ahli mengungkapkan ada kemunduran pendidikan di Indonesia untuk itu kita harus mengejar ketertinggalan itu untuk itu pemerintah melalui kebijakan adanya kurikulum merdeka belajar,” ungkap Astuti

Saat ini kata Veronica, pendidikan yang diperoleh dari kampus atau bangku kuliah tidak sepenuhnya bisa digunakan atau diterapkan saat ini .” Yang kita peroleh dari kampus sesungguhnya ada waktunya tidak bisa digunakan dlm pekerjaan kita apalagi kepala sekolah dan guru-guru yang merupakan tenaga profesional. Tenaga profesional diharapkan benar-benar profesional dalam bidangnya dan untuk menjadi profesional tidak saja melalui pendidikan formal yang kita peroleh sesuai dengan ijazah kita masing-masing tetapi dibutuhkan keterampilan lain dalam mendukung profesionalitas kita,”kata Veronica.

Oleh karena itu secara berkala kepala sekolah dan guru melakukan pelatihan untuk lebih profesional apalagi dgn kurikulum merdeka. Pada tahun 2024 diharapkan semua sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka.(redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *