banner 728x250

Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI Resmi Dibuka.

Ketua Panitia KMAN ke VI Mathius Awoitauw dan kepala suku se Tanah Tabi saat membuka Kongres di Stadion Barnabas Youwe, Senin 24/10/2022
banner 120x600

Tajuk Papua.Id, Sentani- Hari ini sejarah baru tercatat di bumi Knambay Umbay, bumi dimana 2.400 masyarakat adat dari seluruh Indonesia datang dalam suatu Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke VI. Banyak harapan untuk keberlangsungan hidup masyarakat adat di seluruh Indonesia.

Ketua umum panitia KMAN VI, Mathius Awoitauw yang juga merupakan bupati Kabupaten Jayapura membuka secara resmi pesta adat 5 tahunan tersebut yang berlangsung di Stadion Barnabas Youwe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Kongres ini akan berlangsung dari tanggal 24-30 Oktober 2022.

2.400 masyarakat adat dengan corak daerahnya masing-masing ambil bagian dalam kongres yang dimeriahkan tarian kolosal dari sekolah menengah atas di Kabupaten Jayapura. Selain peserta dari masyarakat adat se Indonesia, hadir juga komunitas adat dari luar negeri.

Ketua Panitia Kongres, Mathius Awoitauw dalam sambutannya mengatakan masyarakat Kabupaten Jayapura pada tanggal 24 oktober merayakan 9 tahun kebangkitan masyarakat adat.

“Mereka (masyarakat) sudah hasilkan karya-karya yang luar biasa sebagai amanat undang-undang otsus provinsi papua.

Dalam momen Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang ke VI di Tanah Tabi 14 Kampung telah menerima kodefikasi Kampung Adat, dan 38 Kampung lainya dalam proses mendapatkan kodefikasi.

” Dengan adanya kodefikasi ini berbondong-bondong semua kampung menjadikan kampung adat, itu pertanda bahwa kitorang ada.”cetus Mathius.

Selanjutnya kata Mathius, sejak tahun 2018 pemerintah daerah sudah membentuk satu gugus tugas masyarakat adat berdasarkan amanat UU Otsus, perdasus nomor 22 dan 23 diperintahkan agar Bupati/Walikota segera membentuk tim kajian masyarakat adat di setiap wilayah adat Kabupaten/Kota.

Kabupaten jayapura, kata Mathius sudah memiliki peraturan daerah nomor nomor 8 tahun 2021 tentang gugus tugas masyarakat adat dan ini merupakan satu lembaga permanen yang dimiliki masyarakat di kabupaten jayapura dan berkantor di Kantor Bupati jayapura.

“Jadi, kantor bupati bukan milik pemerintah saja tapi masyarakat adat juga ada tempat untuk mereka bekerja,” kata Mathius Awoitauw.

Selain itu, masyarakat adat di Kabupaten Jayapura sudah menghasilkan 1,4 juta hektar wilayah adat dari 14 Kampung dari 8 wilayah adat Kampung dan sub Kampung berjumlah 26.899,6 hektar dipetakan.

Masyarakat Kabupaten Jayapura juga telah mendapatkan 6 kawasan hutan yang telah mendapatkan pengakuan dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan.

” 9 tahun hari kebangkitan masyarakat yang kita rayakan hari ini merupakan 

hadiah terbesar masyarakat adat di wilayah Tabi,”kata Mathius.

Atas nama panitia secara nasional juga panitia lokal di Kabupaten maupun Kota jayapura dan seluruh masyarakat adat Papua kami menyampaikan selamat datang dan terima kasih untuk kehadiran semua peserta dari kampung-kampung yang jauh menempuh perjalanan ke papua.”Hanya satu kata bahwa kami masih ada.” Ungkapnya.

“Kita akan memberikan kontribusi besar untuk kejayaan indonesia. Selamat merayakan hari kebangkitan adat dan ada Festival Danau Sentani juga selamat kongres masyarakat adat VI di wilayah adat Tabi selama 1 minggu kedepan.”ungkap Mathius.

Sementara itu Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Ruka Simolinggi mengapresiasi kesiapan tuan rumah dalam kongres ini.

Dalam kongres ke VI di Tanah Tabi, kata Ruka yang perlu dorong adalah Undang Undang masyarakat masyarakat adat perlu disahkan, selain itu menghentikan perampasan wilayah adat masyarakat.

Menghentikan kekerasan dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat, karena masih banyak sekali yang dalam kriminalisasi termasuk banyak korban yang hadir hari ini.

“Negara perlu memastikan UU segera disahkan yang sudah sejak tahun 2014 dan isinya pun harus sesuai aspirasi masyarakat adat,”kata Ruka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *