banner 728x250
RAGAM  

Antisipasi PMK, Dinas Pertanian dan  Pangan Papua Bentuk Satgas

banner 120x600

Tajuk Papua.Id, Jayapura – Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua mengaku telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan pencegahan dan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) masuk ke Papua.

Untuk diketahui penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat  menular.

Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, dan rusa.

Kepala Bidang Peternakan dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Irene Pagawak mengatakan, tim satgas yang dibentuk diketuai oleh sekda Papua.”Kami sudah bentuk satgas yang diketuai oleh bapak sekda Papua sendiri,”kata Irene di Abepura, Kamis 11/08/2022.

Menindaklanjuti satgas yang dibentuk, kata Irene pihaknya melalui kepala dinas telah mengeluarkan himbauan kepada pelaku usaha yang ada di Papua untuk tidak memasukan hasil olahan ternak dari luar.

“Yang bersifat daging masih basah tidak diperbolehkan masuk ke Papua. Selain itu tidak boleh mengambil ternak hidup dari luar, harus ambil dalam Papua.”kata Irene.

Sejauh ini, kata Irene Papua dalam zona hijau penyebaran PMK tetapi tetap diwaspadai.” Kita sudah melarang lalu lintas ternak yang masuk ke Papua

Dalam melakukan pengawasan, dinas Pertanian dan Pangan menggandeng Karantina hewan, kepolisian/TNI.

Sementara itu Drh. Sri Utami menguraikan, gejalah klinis dari PMK pada sapi diantaranya Pyrexia (demam) mencapai 41 derajat celcius, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari. Mengoleskan bibir, menggertakkan gigi, leleran mulut, suka menendang kaki yang disebabkan oleh vesikula, lepuh pada membran mukosa hidung dan bukal serta antara kuku. 

Selain itu, kata drh Sri Utami setelah 25 jam fasikula tersebut  rupture/pecah setelah terjadi erosi.

Ada juga gejala lain selerti hipersalivasi, saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di landasan kandang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *